Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 18 September 2016

Perencanaan Wilayah Pesisir Terpadu

Wilayah Pesisir merupakan wilayah yang rentan terhadap aktifitas manusia, sehingga perlu dilakukan perencanaan yang baik dalam pembangunannya.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini tanpa merusak atau menurunkan kemampuan generasi mendatang untuk mernenuhi kebutuhan hidupnya (WCED, 1987 dalam Dahuri dkk., 2004). Selanjutnya Bengen (2004b) berpendapat bahwa pembangunan berkelanjutan (sustainable development) merupakan visi dunia internasional sudah saatnya juga merupakan visi nasional. Visi pembangunan berkelanjutan tidak melarang aktivitas pembangunan ekonomi, tetapi meganjurkannya dengan persyaratan bahwa laju (tingkat) kegiatan pembangunan tidak melampaui daya dukung (carrying capacity) lingkungan alam. Dengan demikian generasi mendatang tetap memiliki aset sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan (environmental services) yang sama atau kalau dapat lebih baik dari pada generasi sebelumnya.

Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang dimaksud dengan sumberdaya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumberdaya manusia dan sumberdaya alam, baik hayati maupun non hayati. Pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan pada hakekatnya mempunyai makna yang sama dengan pengelolaan lingkungan hidup seperti dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan harus mengacu pada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Dalam undang-undang tersebut, yang dimaksud dengan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.

Wilayah pesisir adalah wilayah pertemuan antara darat dan laut, kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air asin, sedangkan kearah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.

Sumber:
Huda, Nurul. 2006. Strategi Kebijakan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di Wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Semarang.

Senin, 18 April 2016

Pengertian Data Raster, Vektor dan Data Atribut dalam SIG

Kuis Pertama SIG


Pengertian data Raster, Vektor dan Data Atribut
A.     Data Raster
           Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data keruangan dengan menggunakan struktur matriks atau piksel – piksel yang membentuk grid. Data raster memberikan informasi keruangan apa yang terjadi dimana saja dalam bentuk gambaran yang digenelarisir. (Sumber buku penuntun SIG. 2016). Data raster dihasilkan dari sistem penginderaan jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain.Peta Raster adalah peta yang diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto permukaan bumi yang diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang diambil dari satelit cuaca.

B. Data Vektor
         Model data vektor menampilkan, menempatkan dan menyimpan data keruangan dengan menggunakan titik – titik, garis atau kurva, poligon beserta  atributnya. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) . Ada tiga tipe data vector (titik, garis, dan polygon) yang bisa digunakan untuk menampilkan informasi pada peta. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi tower radio. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan route suatu perjalanan atau menggambarkan boundary. Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau sebuah Negara pada peta dunia. Dalam format vektor, bumi direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), poligon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/ point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua baris). Setiap bagian dari data vector dapat saja mempunyai informasi-informasi yang bersosiasi satu dengan lainnya seperti penggunaan sebuah label untuk menggambarkan informasi pada suatu lokasi. Peta Vektor terdiri dari titik, garis, dan area polygon. Bentuknya dapat berupa peta lokal jalan.

C. Data Atribut
         Merupakan data yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai obyek  data spasial dan bersifat identitas. Data atribut dapat dinyatakan menjadi empat kelompok, yaitu :
    1. Nominal, bersifat membedakan antara yang satu dengan yang lainnya, tanpa ada urutan berdasarkan harkat, keterangan identitas.
     2. Ordinal, bersifat membedakan yang satu dengan yang lain dan bersifat urutan.
     3. Interval, mengacu ke obyek alam yang bersifat selang (minimum dan maksimum) tertentu dan adanya interval baku tertentu.
     4.  Ratio, mempunyai ciri yang sama dengan interval tetapi mempunyai nilai awal mutlak.

Kelebihan dan kekurangan Data Raster dan Data Vektor
Data Raster
Data Vektor
Kelebihan
Kelebihan
Lokasi geografis untuk setiap sel secara jelas disajikan dalam bentuk posisinya dalam matriks sel.
Data dapat disajikan pada resolusi dan bentuk aslinya tanpa generalisasi.
Anaisis data mudah diprogram dan cepat dianalisis
Luaran grafis biasanya disajikan secara lebih menarik
Sangat ideal digunakan untuk kepentingan analisis pemodelan matematis dan kuantitatif.
Karena kebanyakan data sudah dalam bentuk vektor maka tidak memerlukan konversi data.
Kompatibel dengan printer berbasis raster.
Lokasi geografis dari data dapat dipertahankan secara baik.
Kelemahan
Kelemahan
Ukuran sel menentukan resolusi dari data lapangan yang diwakilinya.
Posisi setiap verteks perlu disimpan secara eksplisit.
Sangat sulit menyajikan data dalam bentuk linear.
Untuk dapat melakukan analisis secara evektif data vektor harus dikonversi ke dalam struktur topologi.
Terdapat masalah integritas data sebagai akibat adanya generalisasi dan pemilihan ukuran sel yang kurang tepat.
Algoritma untuk keperluan analisis leboh kompleks.
Pada umumnya peta luaran dari sistem berbasis raster kurang memadai untuk keperluan kartografi dengan kualitas yang tinggi.
Data yang kontinyu seperti data elevasi tidak dapat disajikan secara efektif dalam bentuk vektor.




  Gambar 1. Contoh gambar raster dan veltor


Selain informasi di atas penulis juga ingin menambahkan infor seputar skala peta.
Skala Peta dapat diartikan sebagai perbandingan (rasio) antara jarak dua titik pada peta dan jarak sesungguhnya kedua titik tersebut di permukaan bumi atau di lapangan, dan pada satuan yang sama. Skala peta adalah informasi yang mutlak harus dicantumkan agar pemakai dapat mengukur jarak sesungguhnya pada peta. Misalnya peta skala 1:250.000 artinya jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 250.000 cm di lapangan (jarak horizontal). Skala pada peta dapat ditulis dengan dua cara yaitu dengan cara menulis skala angka atau skala garis, tentang macam-macam skala peta ini akan dibahas terpisah pada postingan yang lain.

Rumus Skala Peta
Rumus skala peta digunakan untuk menentukan atau menghitung besar skala dari suatu peta. Rumus ini sangatlah sederhana, hanya memuat perhitungan biasa. Kami yakin semuanya dapat menggunakan rumus skala peta ini dengan baik. Seperti apa rumusnya? Berikut ini adalah rumus mencari besar skala dari suatu peta:
Rumus Mencari Skala
Skala = Jarak pada peta : Jarak sesungguhnya.

Mari kita coba rumus skala peta di atas melalui contoh soal berikut ini:
Diketahui jarak kota A dan kota B dalam peta adalah 20 cm. Sedangkan jarak sesungguhnya ketika diukur di lapangan adalah 200.000 cm. Berapakah besar skalanya?

Jawab: Skala Peta = Jarak pada peta / jarak sesungguhnya = 20 cm : 200.000 cm = 1 : 2000.
Jadi, besar skala peta tersebut adalah 1 : 2000.
Sekian uraian tentang Data Raster, Data Vektor dan Atribut serta Skala Petasemoga bermanfaat. ^_^

Kamis, 12 November 2015

TENTANG KEKUATAN MIMPI





Semua orang pasti mempunyai mimpi, untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan, mimpi menjadi sesorang yang luar biasa (bukan biasa diluar,,, hehe) dan menjadi seperti yang ia inginkan, seoarang dokter, presiden, atau nelayan sekalipun (weleh, weleh) ^_^ intinya semua orang wajib bermimpi untuk hidupnya.




Nah,,, temen - temen tau gak? bahwa mimpi mempunyai kekuatan spektakuler dalam memotivasi hidup kita, sudah banyak bukti orang disekitar kita bahkan yang menjadi seperti ia inginkan, seperti yang ia impikan. Mimpi memberikan kita kekuatan untuk dapat mewujudkan apa yang kita inginkan.

Mimpi mendorong kita untuk bekerja keras, kerja cerdas dan bekerja secara ikhlas untuk mewujudkan mimpi - mimpi kita.




Sekarang saatnya kamu bermimpi, dan ingat jangan biarkan mimpi mu hilang dalam ingatan, mimpikan dan tuliskan agar kamu tidak pernah lupa akan apa yang kamu impikan.




Dibawah ini adalah mimpi - mimpi ku yang akan menjadi target selama nafas ini masih berhembus, selama jantung ini masih berdetak, selama kaki ini masih sanggup melangkah, selama bibir ini masih kuat mengucap Bismlillah.




Mimpi sejak dari SMA hingga kini kuliah sampai ke semester 5:

Menjadi anak teladan se-SMA

Juara Umum

Bisa maen bola kaki

Punya yoyo

Mau jadi ketua kelas

Dekat dengan guru tergalak di SMA

Jalan - jalan ke Bengkulu gratis

Mau dapat piala

Rangking dikelas

Mau punya hape N70

Menjadi orang nomor 1 di SMA

Beli pakaian sendiri

Dapat beasiswa

Menjadi Ketua Osis

Ikut Beladiri

Keliling Indonesia

Bisa Berenang

Ikut lomba di SMA

Mau bisa Ikut Olimpiade

Lulus dengan nilai memuaskan

Kuliah diperguruan tinggi negeri

Lulus Bidik Misi

Dapat Beasiswa

Menjadi Mahasiswa Berprestasi

Bisa menghasilka uang sendiri

Tinggal di tempat yang gratis

Menjadi Penggemar organisasi

Mau menjadi Presiden Mahasiswa

Mengarungi samudra

Dekat dengan dosen

Bisa beliin orangtua Handphone

Bisa kirimin orangtua uang hasil kerja sendiri

Pengen punya laptop sendiri

Jalan - jalan keluar Bengkulu

Ikut nelayan berlabuh

Menjadi pelopor penggerak mahasiswa agar berkretifitas

Mau jadi Ketua Hima

Mau jadi Ketua Angakatan

Sholat 5 waktu

Ikut organisasi Nasional

Ikut lomba dan kompetensi

Mendapat Juara

Mau dapat piala untuk dikamar sendiri

Mendaki puncak gunung

Berenang di lautan bebas

Melihat ikan dalam lautan secara langsung

Snorkling di Raja Ampat

Study Tour Ke Singapura

Jalan - jalan ke Malaysia

Kuliah S2 di Jepang

Menerbitkan Buku

Membangun rumah minimalis tipe 46

Memiliki Perusahaan/tambang

Haji orangtua

Menemukan keluarga ayah

Menemukan keluarga ibu


Melakukan penelitian yang bermanfaat untuk masyarakat

Ekspedisi ke pulau – pulau terluar di Indonesia

Membaca koran di laut mati

Mempunyai istri sholeha

Menunaikan ibadah haji bersama istri

Menjadi seorang penulis

Mengibarkan bendera Merah-Putih di puncak Mount Everest

Menyelami Karimun jawa

Sekolah Doktor di France



Dari sekian banyak mimpi - mimpi yang di impikan baru sebagian kecil yang dapat aku coret, semoga mimpi itu akan tercoret satu per satu bahwa itu telah tercapai. Aminnn...



Loh, kok cuma baca postingan admin, mimpi2 sobat mana? bagi juga dong ceritanya sama admin... hihihi







Peta Tematik atau Peta Laut



Assalamu’alaikum.
Selamat malam gaes...
Apa kabar kalian dimalam yang dingin ini? (Bengkulu di guyur hujan) Hehehhh
Semoga malam ini tetap hangat, bersama kehangatan keluarga, ayah dan ibu, teman – teman dan hangatnya teh manis sari wangi.... ^_^

Ngomongin malam yang hangat nih mumpung pikiran kita masih sehat dan anget mari kita renungkan sejenak Bagaimana jika sobat dihadapkan pada kedua pilihan yang sama pentingnya namun sobat harus pilih satu di antaranya? Wihhh... yang ini nih biasanya pilihan paling berat, tapi... ini bukan soal milih gebetan sob... hehehhh

Berhubung admin anak Kelautan, suatu hari ketika kuliah Pemetaan Sumberdaya Hayati Kelutan, dosen memberikan satu pertanyaan dan harus dijawab dengan satu jawaban. Pertanyaannya “Penting mana buat kamu peta laut atau peta tematik?” . Nahhh... menurut sobat pentingan yang mana tuh? Kalo seandainya sobat jadi mahasiswa kelautan kayak admin? Pasti pilih peta laut kan? Hayooo ngaku.....

Tapi admin berikan jawaban yang berbeda, supaya lebih gampang menerima alasannya kita perlu lebih dahulu mengetahui apa sih peta laut dan peta tematik itu?

Berikut sedikit uraiannya:
Peta laut merupakan peta yang dibuat khusus untuk keperluan kelautan, dirancang untuk menyediakan informasi keselamatan pelayaran dilaut, kedalaman, kontur dasar perairan, halangan dilaut, landmark dan alat bantu navigasi seperti buoy dan mercusuar.
 
Gambar. 1 Peta Laut yang Menunjukkan Daerah Aman Untuk Berlayar

 

Sedangkan,
Peta tematik adalah peta yang dibuat untuk tujuan khusus, peta ini juga merupakan geogrphical essay dengan penekanan pada satu atau lebih tema seperti: geologi, oseanografi, klimatologi, tanah, sosial ekonomi dsb.
 
Gambar. 2 Peta Tematik Pariwisata Lambar, Lampung

Dari penjelasan di atas admin lebih memilih untuk menggunakan peta tematik utamanya karena menurut admin peta tematik bisa juga untuk keperluan yang berhubungan dengan laut, selain itu sebagai anak laut admin tidak akan selalu bersemedi di laut akan tetapi juga perlu untuk bepergian ke darat. Lalu bagaimana menurut sobat? Ada yang punya alasan lain?

Kamis, 05 November 2015

Letak Koordinat Pada Peta


Selamat siang gaes...
Semoga tetap dalam keadaan sehat di siang hari yang redup namun terasa panas. @Kota_Bengkulu
Semoga yang puasa hari ini nanti diberikan berkah buka puasa yang dapat melepas semua penat dan letih hari ini. ^-^

Kali ini penulis akan membagi sedikit ilmu buat kita semua mengenai peta yang diperoleh dari berbagai sumber. 
                              Selamat membaca pengunjung... })ii({


Letak Koordinat Bujur dan Lintang pada Peta serta Jenis - jenis Proyeksi Peta

Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis khayal, yaitu garis khayal lintang (latitude)dan garis khayal bujur (longitude).
Garis lintang adalah garis yang membentang dari barat ke timur bumi. Garis lintang dibagi menjadi dua yaitu lintang selatan dan lintang utara. Garis yang berada disebelah utara equator disebut garis Lintang Utara sedangkan garis yang berada di sebelah selatan equator disebut Garis Lintang Selatan.

Garis bujur adalah garis yang membentang dari utara ke selatan bumi. Garis bujur yang disepakati menjadi acuan adalah garis Grenwich. Garis bujur dibagi menjadi 2 yaitu bujur barat dan bujur timur. Garis bujur yang berada di timur Grenwich disebut Bujur Timur. Garis bujur yang terletak disebelah barat garis Grenwich disebut Bujur Barat.

pada gambar dibawah ini menunjukkan dimana letak Garis Lintang dan Bujur

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7SogHt4XKTbi9f-Q_r6NuSpX__OqYCxSFgA3DFfxDbjLkScvUiGX4A6pW7UHEsQhryqK0PviF5iAzz9vO0lHFIswEg6tc1vNf4ZvHdAYAZap0evVM8ReoY76-SQTbXKVIQ2ixzwV-IP4w/s1600/04+nilai+garis+lintang+dan+bujur.png
Latitude    : Garis Lintang
Longitude : Garis Bujur

Satuan yang digunakan untuk menggambarkan koordinat adalah derajat, menit, detik.
Contoh:10030’20”LS;120010’20”BT dibaca (10 derajat, 30 menit, 20 detik Lintang Selatan dan 120 derajat, 10 menit, 20 detik Bujur Timur).


Secara garis besar sistem proyeksi peta bisa dikelompokkan berdasarkan pertimbangan ekstrinsik dan intrinsik.
Pertimbangan Ekstrinsik:
Bidang proyeksi yang digunakan:
  • Proyeksi azimutal / zenital: Bidang proyeksi bidang datar.
  • Proyeksi kerucut: Bidang proyeksi bidang selimut kerucut.
  • Proyeksi silinder: Bidang proyeksi bidang selimut silinder.
Persinggungan bidang proyeksi dengan bola bumi:
  • Proyeksi Tangen: Bidang proyeksi bersinggungan dengan bola bumi.
  • Proyeksi Secant: Bidang Proyeksi berpotongan dengan bola bumi.
  • Proyeksi "Polysuperficial": Banyak bidang proyeksi
Posisi sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu bumi:
  • Proyeksi Normal: Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bola bumi.
  • Proyeksi Miring: Sumbu simetri bidang proyeksi miring terhadap sumbu bola bumi.
  • Proyeksi Traversal: Sumbu simetri bidang proyeksi ^ terhadap sumbu bola bumi.
Pertimbangan Intrinsik:
Sifat asli yang dipertahankan:
  • Proyeksi Ekuivalen: Luas daerah dipertahankan: luas pada peta setelah disesuikan dengan skala peta = luas di asli pada muka bumi.
  • Proyeksi Konform: Bentuk daerah dipertahankan, sehingga sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan sudut-sudut di muka bumi.
  • Proyeksi Ekuidistan: Jarak antar titik di peta setelah disesuaikan dengan skala peta sama dengan jarak asli di muka bumi.
Cara penurunan peta:
  • Proyeksi Geometris: Proyeksi perspektif atau proyeksi sentral.
  • Proyeksi Matematis: Semuanya diperoleh dengan hitungan matematis.
  • Proyeksi Semi Geometris: Sebagian peta diperoleh dengan cara proyeksi dan sebagian lainnya diperoleh dengan cara matematis.
 sumber:
http://argopura.blogspot.co.id/2013/10/cara-membaca-koordinat-peta.html
http://geoenviron.blogspot.co.id/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html

Senin, 19 Oktober 2015

Degradasi Moral Banyak Orang TIDAK Normal

Pengemis dan Masalah Mental


         Beberapa hari yang lalu sempat mendapat tugas untuk mewawancarai pengemis yang ada di kota Bengkulu oleh dosen pengampu matakuliah ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar). Pertama aku mengira ini adalah hal yang sangat mudah hanya wawancara biasa. Sepanjang kehidupan dikampus mewawancarai oranglain adalah hobi karena selain tugas dari matakuliah juga ada tugas dari organisasi yan saya ikuti mengharuskan mengambil informasi melakukan wawancara ke narasumber.

         Persiapan peralatan seperti kamera, alat perekam, alat tulis, tas dan baju yang rapi (meskipun modal pinjam) sudah disiapkan sejak dini hari. Ini adalah hari pertama untuk mewawancarai pengemis yang menjadi target informasi. Lokasi pertama yang menjadi incaran bertempat di Mega Mall kota Bengkulu, disana sering terlihat para pengemis yang beroperasi.

         Target pertama adalah seorang bapak-bapak yang menjadi pengemis duduk didepan pintu masuk Mega Mall. Namun diluar dugaan ketika aku memulai percakapan dengan menyebutkan nama saya dan meminta bapak-bapak yang menjadi target untuk menyebutkan namanya beliau langsung menjawab "jangan menggangu saya, saya asli orang bengkulu dan saya sedang pusing" lantas bapak itu pergi dari tempat ia duduk. Awalnya saya mengira bapak pengemis itu buta, karena matanya yang serba putih seolah-olah tidak bisa melihat, kejadian itu menunjukkan bahwa sang bapak ternyata normal dan sehat wal'afiat. Menurut saya ini adalah kebohongan publik meminta orang lain agar iba bermodus buta. 

          Tidak berputus asa saya mencari target ditempat lain tapi hasilnya sama saja, sangat sulit mengajak para pengemis yang dijumpai untuk wawancara. Pada akhirnya semua yang sudah saya lakukan memberi banyak kesimpulan yang bisa dijadikan sebuah pelajaran. Perlu sobat ketahui bahwa tidak semua pengemis benar-benar cacat atau buta. Tidak semua pengemis hidupnya susah/miskin dan tidak semua pengemis menerima tawaran anda untuk bicara. 

          Pengemis merupakan tindakan meminta-minta dengan membuat orang lain agar merasa iba sehingga orang mau memberikan bantuan. Menurut saya mengemis merupakan masalah moral dimana tidak ada atau kurangnya tertanam moral-moral kebajikan dalam diri seseorang. Padahal menurut pandangan Islam agama yang saya anut mengemis dengan melakukan modus penipuan adalah dosa dan hal tersebut tentu merusak citra orang-orang miskin yang menjaga kehormatannya. Karena banyak orang miskin, janda miskin yang tetap berusaha dengan cara yang halal.
         
          Menurut saya faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi pengemis atau meminta-minta dijalanan yaitu:
1.      Degradasi Mental
Faktor ini terdapat dalam diri seseorang yang melakukan pekerjaan sebagai pengemis, dimana rasa malu dan norma sosial dalam dirinya sudah terkikis sehingga tanpa memandang dari sisi lain ia menjadikan mengemis sebagai profesinya.
2.      Minimnya Keahlian/keterampilan
Keahlian/keterampilan menjadi modal dasar seseorang untuk melakukan pekerjaan. Orang yang mempunyai keterampilan tertentu akan sangat mudah mendapatkan pekerjaan. Sebaliknya orang yang tidak mempunyai keterampilan tidak akan bisa mendapat pekerjaan sehingga memicu melakukan segala hal untuk memperoleh uang termasuk menjadi pengemis.

3.      Pengetahuan/Pendidikan
Orang yang berilmu/terdidik akan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki untuk tujuan tertentu dan memanfaatkan ilmunya untuk memenuhi kebutuhannya baik jasmani maupun rohani. Orang yang pandai mengaji misalnya akan mengajarkan ilmunya kepada tetangganya, mengajar ngaji anak-anak di lingkungan ia tinggal. Tindakan yang ia lakukan secara tidak langsung akan memenuhi kebutuhan rohani dengan mengamalkan ilmu yang dimiliki dan secara otomatis kebutuhan jasmani akan mengikuti misalnya ada orangtua dari anak yang memberikan intensif berupa uang atau makanan sebagai imbalan.
4.      Lapangan Pekerjaan
Faktor yang ke empat ini tidak terlalu menjadi prioritas, karena ia berhubungan erat dengan point-point sebelumnya. Lapangan pekerjaan memang menjadi kendala bagi masyarakat untuk berkembang, apalagi semakin bertambah jumlah penduduk dan lapangan pekerjaan tidak bertambah. Perbandingan terbalik angka pekerja dan pekerjaan yang ada menyebabkan banyak pengangguran. Sehingga menyebabkan sebagian orang mengambil tindakan menjadi pengemis untuk mendapatkan uang secara instan.

Semoga kita dapat mengambil pelajaran pada bagian ini dan sebagai mahasiswa dapat berperan sebagai penyeimbang moral, sebagai contoh orang yang terdidik dan berilmu, pengentas kebodohan, sehingga dapat memberikan pengaruh positif untuk masyarakat dan membawa kemajuan untuk negeri ini. "Allahu Akbar"

Oleh:
        TR. Yon
 

Blogger news

Translate

Blogroll

About